Kata Mereka Tentang Hari Kasih Sayang + Giveaway - BukuResensiKu
Seusai membaca "For One More Day" karya Mitch Albom yang berkisah tentang ibu dengan anak laki-lakinya dan membuat ulasannya di sini, aku mencoba membuat satu bahasan menyangkut tema itu. Dan masih dalam euforia Hari Kasih Sayang, aku bertanya kepada beberapa teman-teman blogger buku seumuranku pendapat mereka tentang Hari Kasih Sayang. Tiga poin yang aku minta pendapat kepada mereka: (1) hal khusus untuk mengungkapkan rasa kasih sayang terhadap orangtua dan kenangan manis bersama mereka, (2) perlunya Hari Kasih Sayang, dan (3) rekomendasi buku tema kasih sayang. Ayo kita cari tahu!
***
Eka Putri - AmethystTidak ada hal khusus untuk ungkapkan kasih sayang lebih karena aku mengaku tidak terlalu suka atau tidak terlalu kuat dengan hal-hal yang sentimentil. Aku lebih sering memberi sesuatu untuk ibuku daripada mengungkapkannya secara verbal.
Pasti banyak kenangan bersama orangtua, entah manis, pahit, atau apa pun itu. Tapi hal yang membuatku ingin menyayangi orangtua lebih dan lebih lagi itu karena sadar bahwa bagaimana pun sebuah keluarga, itu tetap keluarga. Saat melihat rambut mereka yang mulai beruban, sadarlah bahwa mungkin sudah tidak ada banyak waktu karena salah satu dari mereka bisa dijemput sewaktu-waktu oleh Tuhan. Jadi, hanya dengan meluangkan waktu untuk menghabiskan hari bersama mereka itu sudah cukup.
Aku bukan tipe orang yang suka merayakan valentine sejak dulu, tapi tidak masalah melihat orang-orang merayakannya. Setiap hari bisa jadi hari kasih sayang. Tapi bagiku pribadi hari kasih sayang yang istimewa itu jatuh pada tanggal ulang tahun ibuku, Hari Ibu, dan saat Hari Raya.
Seperti yang kubilang, aku tidak menyukai hal-hal yang sentimentil. Aku juga agak pemilih dalam memilih buku bertema kasih sayang. Yang kuingat cuma "Bidadari-Bidadari Surga" sama "To Kill a Mockingbird". Sayangnya, keduanya belum diulas di blog. Hehehe.
***

Aku sejak kecil bukanlah tipikal anak yang sangat vokal dan ekspresif dalam mengungkapkan kasih sayang kepada orangtua. Jadi kalau ditanya apakah ada hal khusus, aku berkata tidak ada. Namun bukan berarti tidak menyayangi orangtua. Aku berusaha mengungkapkan kasih sayang dengan cara menjadi anak yang berbakti dan berusaha membahagiakan mereka. Aku sangat percaya bahwa mereka tidak membutuhkan bunga atau hadiah dari anak, tidak memerlukan gaji pertama putranya, namun yang membuat mereka bahagia adalah ketika anaknya berhasil membanggakan mereka dan tetap berada di sisi mereka ketika mereka membutuhkan kehadiran sang buah hati. Hal inilah yang meskipun tidak perlu kuucapkan, tetap bisa mereka rasakan bahwa aku menyayangi mereka sepenuh hati.
Kenangan manis? Kenangan ketika aku masih bayi dan anak-anak. Mulai dari mereka tanpa lelah mengajariku belajar berbagai hal, membawa jalan-jalan, membacakan dongeng, dan segala hal lainnya. Meski aku tidak ingat sama sekali, dengan adanya album foto masa kecil dan juga cerita ibu dan bapak yang menunjukkan betapa hangatnya kasih sayang mereka ketika aku kecil dulu (hingga sekarang, meskipun berbeda bentuknya), selalu membuatku ingin menunjukkan bahwa aku ada di sini, aku akan selalu berusaha untuk berbakti, dan aku tidak akan meninggalkan bapak dan ibu sendiri lagi setelah bertahun-tahun merantau menyelesaikan studi.
Hari Kasih Sayang ini merujuk pada Valentine's Day ya? Hmmm, terlepas dari sudut pandang agamaku tentang hari "khusus" ini, aku merasa tidak perlu ada Hari Kasih Sayang yang hanya diperuntukkan sebagai momen menunjukkan kasih sayang. Karena aku merasa setiap detiknya, selama kita masih hidup, adalah waktu yang sangat berharga untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang yang dikasihi. Daripada menunggu satu hari dalam setahun untuk mengungkapkan kasih sayang, mengapa tidak diungkapkan sekarang saja? Siapa yang bisa menjamin kita masih hidup untuk lima menit ke depan, bukan?
Aku merekomendasikan "Croissant" hasil buah karya Josephine Winda. Ini adalah kumpulan cerita pendek yang kurasa cukup lengkap. Sepuluh cerita bertema kasih sayang yang meliputi berbagai tokoh, karakter, dan latar belakang. Ada yang melibatkan remaja, pegawai kantoran, dan bahkan pelaku rumah tangga. Ada yang kisah sahabat, teman biasa, suami istri, bahkan orang yang tak saling mengenal. Mulai dari friendzone, kasmaran, dan ada pula perselingkuhan. Tidak semua kisahnya berakhir manis. Namun hal inilah yang membuat buku ini sarat akan makna kehidupan. Bahwa apa pun bentuknya, siapapun orangnya, dapat merasakan yang namanya cinta. Meskipun akhir bahagia tidak selalu menjadi jaminan ketika mencinta, sesungguhnya kebahagiaan nyata adalah saat merasakan cinta tersebut. Oh iya ulasan buku ini ada di sini.
***
Sebenarnya tidak ada cara khusus atau tertentu dariku untuk menyampaikan kasih sayang kepada orangtua. I do the small things, helping them out, telling them I love them. Karena bagaimanapun, orangtua bisa merasakan apakah anak mereka sayang sama mereka atau tidak.
Well, untuk kenangan manis, aku menganggap apapun yang mereka lakukan untuk memastikan aku bahagia dan sukses itu sudah termasuk kenangan manis. Small things, again. Something we shouldn't take for granted. Tapi yang membuatku semakin menyayangi mereka adalah mereka mau (meskipun susah) memaafkanku saat blunder dan mengecewakan mereka.
Nah, sulit untuk memutuskan perlunya Hari Kasih Sayang. Bagiku, perlu sih tidak, karena aku penganut "setiap hari adalah hari kasih sayang". Tapi karena Valentine's Day itu tradisi dan perlunya peringatan sama seperti kita memperingati hari Pahlawan, ya akhirnya perlu juga. Percuma dong merayakan hari kasih sayang pada 14 Februari tapi di hari lain saling abai dan menjauh.
I'm a romantic, jadi semua buku yang kubaca bertema romance. Tapi kalau memaksa, buku yang baru saja kubaca "Ink & Lies" karya S.L. Jennings, bisa aku jadikan rekomendasi untuk tema valentine kali ini. Baca ulasannya di sini.
***
Wah, jawaban teman-teman bloggerku sungguh menyentuh. Satu hal yang sepertinya Eka, Rico, dan Nina juga setuju adalah: ungkapkan perasaan kalian kepada orangtua dan mereka yang kalian sayangi dan kasihi sesegera mungkin; tak perlu menunggu momen Hari Kasih Sayang. Sedih juga kan rasanya ketika baru ingin mengungkapkannya tetapi mereka lebih dulu pergi.
Terima kasih kepada Eka, Rico, dan Nina yang bersedia menjadi tamu dan berpendapat banyak tentang Hari Kasih Sayang dan buku-buku bacaannya. Semoga bisa mengispirasi teman-teman setia Raafi dan Bibli. Sekarang saatnya giveaway!
Post ini untuk Posting Bareng BBI 2016 bulan Februari bertema #BBIValentinesDay.
***
Follow blog Ough, My Books! via Google Friend Connect (GFC) dan akun Twitter @raafian.Bagikan giveaway ini melalui Twitter dengan mention @raafian dan berikan hashtag #KataMerekaGiveaway.Tuliskan pada kolom komentar: Nama, E-mail / akun Twitter, tautan tweet kalian, dan jawaban untuk pertanyaan: "Kata kamu, perlukah Hari Kasih Sayang itu?"Giveaway ini berlangsung hingga 19 Februari 2016 dan pemenang akan diumumkan 20 Februari 2016.
PENGUMUMAN PEMENANG DI SINI.
#jualbuku #bukuonline #jualkomik #novelonline #bukunonfiksi #kumpulannovel #novelpdf #novelgratis #novelromantis #komikromantis #bacabukuonlinegratis #bukuparenting #tokobukuonline
0 Response to "Kata Mereka Tentang Hari Kasih Sayang + Giveaway - BukuResensiKu"
Posting Komentar